TATA RUANG PERKANTORAN
KOMPETENSI DASAR
|
KOMPETENSI DASAR
|
3.9. Menerapkan tata ruang
kerja/kantor
(office
layout)
|
4.9. Melakukan penataan
ruang
kerja/kantor (office layout)
|
A. Pengertian
Tata Ruang Kantor
Dalam melaksanakan
pekerjaan kantor, salah satu faktor penting yang mempengaruhi kelancarannya
adalah penataan ruang kerja dan fasilitas (perabot, peralatan, perlengkapan)
kantor yang disusun dengan sebaik-baiknya dalam ruangan yang tersedia.
Penempatan peralatan dan perabot kantor pada letak yang tepat dan penataan
ruang kerja yang baik akan mendatangkan kepuasan bagi para pegawai. Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa
ini pun menuntut penerapan tata ruang kantor yang tepat untuk dapat
meningkatkan produktivitas kerja. Oleh karena itu penataan ruang kerja
dalam suatu kantor merupakan kebutuhan perkantoran modern.
Untuk lebih jelasnya
perhatikan pengertian tata ruang menurut para ahli.
1.
Menurut
The Liang Gie dalam bukunya
“Administrasi Perkantoran Modern”, dikatakan bahwa, Tata Ruang kantor adalah
penyusunan alat-alat pada letak yang tepat serta pengaturan kerja yang memberikan kepuasan bekerja pada para
karyawannya”.
2.
Menurut
George Terry, “Office
layout in the determination of space requirement and the detailed utilization
of this space in order to provide a practical arrangement of the physical
factors considered necessary for the execution of the office work within
reasonable cost.”
(tata
ruang perkantoran adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan
tentang penggunaan secara terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan suatu
susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi
pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.
3.
Menurut Litlefield & Petterson mengatakan “ Office lay out may be defined as the
arrangement of furniture and equipment within available flour space” (tata
ruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabot dan alat perlengkapan
pada luas yang tersedia).
Dari beberapa pengertian di atas,
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud tata ruang kantor adalah
penyusunan dan penentuan perabot, peralatan dan perlengkapan kantor pada tempat
yang tersedia sesuai dengan letak yang tepat sesuai kebutuhan serta pengaturan
aliran kerja yang dapat memberikan kenyamanan bekerja dan kepuasan bagi para
pegawai kantor.
Pengaturan tata ruang
mempunyai peranan yang penting dalam sebuah kantor. Namun kenyataanya masih
banyak dijumpai kantor-kantor yang kurang memperhatikan penataan ruang ini.
Kita sering menjumpai bagian kantor yang banyak melayani pelanggan justru
ditempatkan di bagian belakang kantor sehingga pelanggan harus bertanya
kesana-kemari sehingga menghabiskan waktu dan tenaga. Selain itu masih banyak
kantor yang kurang memperhatikan asas tata ruang, dimana arus pekerjaan masih
simpang siur dan menyebar ke semua arah sehingga menyebabkan pemborosan tenaga.
B. Tujuan
Tata Ruang Kantor
Penyusunan tata ruang
kerja yang baik, akan memberikan efek yang baik yaitu proses pekerjaan akan
berlangsung secara efektif dan efisien. Beberapa pendapat menurut para ahli
tentang tujuan tata ruang kantor, yaitu :
1.
Menurut
The Liang Gie, dalam menyusun ruang untuk kerja perkantoran, ada beberapa
tujuan yang perlu dicapai,antara lain :
1)
Pekerjaan
dikantor itu dalam proses pelaksanannya dapat menempuh jarak yang sependek
mungkin;
2)
Rangkaian
aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar;
3)
Segenap
ruang dipergunakan secara efisien untuk keperluan pekerjaan;
4)
Kesehatan
dan kepuasan kerja pada pegawai dapat terpelihara;
5)
Pengawasan
terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan;
6)
Pihak
luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapatkan kesan yang baik
tentang organisasi itu;
7)
Susunan
tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah
sewaktu-waktu diperlukan (The Liang Gie, 2000: 188-189).
2.
Dua
ahli dari Inggris Geoffrey Mills dan Oliver Standingford menegaskan bahwa
berbagai tujuan penyusunan tata ruang yang baik bagi suatu kantor, adalah :
1)
Persyaratan
perundang-undangan dipenuhi;
2)
Ruang
dipergunakan sampai manfaat yang terbesar;
3)
Pelayanan-pelayanan
tersedia sepanjang diperlukan, tenaga, listrik, telepon dan lain-lain;
4)
Persyaratan
kerja yang baik disediakan bagi setiap orang;
5)
Pengawasan
dapat melihat para petugas sedang bekerja;
6)
Rasa
kesatuan dan kesetiaan terhadap kelompok kerja terpelihara;
7)
Komunikasi
dan arus kerja diperlancar;
8)
Lalu
lang para juru tata usaha diantara meja-meja dan lemari-lemari arsip
dipermudah;
9)
Pelaksanaan
kerja yang gaduh dan mengganggu perhatian dipisahkan;
10)
Saling
mengganggu di antara para juru tatausaha dihindarkan;
11)
Kebebasan
diri dankeamanan diusahakan sepanjang perlu (The Liang Gie, 2000: 189).
Dari uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa tujuan dari penataan
ruang kantor adalah sebagai berikut :
1.
Memberikan
kenyamanan kepada karyawan, sehingga karyawan nyaman dalam bekerja.
2.
Memanfaatkan
ruangan kantor dengan maksimal, sehingga tidak ada ruang yang tidak berguna.
3. Mencegah para pegawai
di bagian yang berbeda merasa terganggu oleh publik yang hendak menemui suatu
bagian tertentu, atau oleh suara bising lain yang mungkin timbul.
4.
Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai, karena prosedur kerja
yang dapat dipersingkat
5. Menjamin lancarnya
proses pekerjaan terkait.
6.
Memudahkan
arus komunikasi dan arus kerja.
7.
Memudahkan
dalam pengawasan.
8.
Memudahkan
gerak karyawan dalam bekerja.
9.
Memberikan
pencitraan yang baik terhadap pelanggan perusahaan.
10. Mengusahakan adanya keleluasan,
terutama bagi :
a)
Gerakan pegawai yang sedang bekerja
b)
Kemungkinan pemanfaatan ruangan bagi keperluan lain pada waktu tertentu
c)
Kemungkinan perkembangan an perluasan kegiatan di kemudian hari.
Tata ruang yang baik
harus dapat mewujudkan tujuan di atas. Oleh karena itu untuk dapat mencapai
tujuan tersebut maka penyusunan perabot kantor, peralatan kantor, perlengkapan
kantor dan penataan ruangannya harus disusun sedemikian rupa sehingga pekerjaan
mengikuti arus kerja dan membatasi penundaan sampai sekecil mungkin.
C. Manfaat
Tata Ruang Kantor
Dengan tata ruang yang
baik, akan diperoleh banyak keuntungan.
Sebagaimana disampaikan oleh The Liang Gie bahwa tata ruang yang baik
mempunyai beberapa keuntungan, antara lain :
1.
Mencegah
penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena harus mondar-mandir yang
seharusnya tidak perlu;
2.
Menjamin
kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan;
3.
Mencegah
para pegawai bagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui bagian
tertentu;
4.
Memungkinkan
pemakaian ruangan secara efisien;
5.
Pengawasan
mudah dilakukan;
6.
Terciptanya
suasana kerja yang menyenangkan.
Selanjutnya Drs. Moekijat
dalam bukunya Tata Laksana Kantor, mengatakan bahwa tata ruang yang baik akan memberikan
manfaat sebagai berikut :
1.
Merencanakan
suatu kantor dengan baik akan memberikan efisiensi melakukan pekerjaan;
2.
Peghematan
penggunaan ruang lantai yang tepat;
3.
Pengawasan
dapat dipermudah;
4.
Hubungan
dapat dipercaya;
5.
Perlengkapan
dan mesin kantor berguna lebih baik;
6.
Jalannya
pekerjaan lebih lancar;
7.
Menambah
kesenangan dan semangat kerja bagi karyawan.
Berdasarkan
pendapat di atas dapat disimpulkan beberapa manfaat tata ruang kantor yang
baik, antara lain :
1)
Menjamin
efisiensi dari arus kerja yang ada.
2)
Mengoptimalkan
penggunaan ruang yang ada secara
efektif.
3)
Mengembangkan
lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai.
4)
Meningkatkan
produktivitas kerja pegawai.
5)
Memberikan
kesan positif terhadap pelanggan perusahaan.
D. Asas-asas
dan Prinsip Tata Ruang Kantor
1.
Asas-asas
Pokok Tata Ruang Kantor
Seorang
ahli tata ruang pabrik Richard Muther merumuskan 6 asas pokok tata ruang pabrik
yang terbaik. Walaupun asas-asas itu diperuntukkan untuk tempat kerja yang
menghasilkan suatu barang, namun dengan penyesuain seperlunya dapatlah beberapa
diantaranya dijadikan dasar bagi tata ruang kantor untuk menjamin penyusunan dan penataan ruang kantor sesuai
dengan yang diharapkan (tepat, efektif dan efisien). Beberapa asas itu antara
lain :
1) Asas
jarak terpendek
Jarak
terpendek adalah garis lurus yang menghubungkan dua buah titik. Dengan tidak
mengabaikan hal-hal yang khusus tata ruang yang baik yaitu yang memungkinkan
proses penyelesaian suatu pekerjaan menempuh jarak sependek-pendeknya. Oleh
karena itu jarak terpendek ini hendaknya harus mendapat perhatian.
2) Asas
rangkaian kerja
Asas
ini merupakan pelengkap dari asas terpendek, karena jarak terpendek ini dapat
dicapai apabila penempatan pegawai dan peralatan kantor menurut rangkaian yang
sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. menurut asas
ini suatu pekerjaan harus senantiasa bergerak maju dari permulaan dikerjakan
sampai selesai dikerjakan, tidak ada pergerakan mundur atau menyilang. Hal ini
berarti bahwa jalan yang harus ditempuh harus selalu berbentuk garis lurus.
Yang terpenting adalah proses itu selalu mengarah maju ke depan menuju
penyelesaian. Bentuknya dapat berupa garis bersiku, lingkaran atau berbentuk
huruf L atau U.
3) Asas
penggunaan segenap ruang
Tata
ruang yang baik adalah menggunakan sepenuhnya semua ruang yang ada. Ruang itu
tidak hanya yang berupa luas lantai (ruang datar), tetapi juga ruang vertikal.
Pada prinsipnya dalam asas ini menghendaki tidak adanya ruang yang kosong tidak
terpakai.
4) Asas
perubahan susunan tempat kerja
Asas
ini menghendaki kemungkinan melakukan perubahan dengan mudah dan tidak memakan
biaya yang besar. Kemungkinan perubahan tata ruang dapat terjadi karena adanya
peningkatan kuantitas dari kegiatan pekerjaan kantor.
2.
Prinsip-prinsip
tata ruang kantor
Ada
beberapa prinsip yang harus diperhatikan pada saat menata ruang kantor agar
pekerjaan kantor dapat berjalan efektif dan efisien, antara lain :
1)
Pekerjaan
harus mengalir terus menerus sedapat mungkin dalam garis lurus;
2)
Bagian-bagian
dan seksi-seksi yang berfungsi sama dan yang berhubungan harus ditempatkan
berdekatan;
3)
Aliran
pekerjaan harus sederhana, sehingga dapat mengurangi hilir mudik pegawai dan
penyampaian surat-surat dalam jarak pendek;
4)
Meletakkan
perlengkapan kantor harus dekat dengan pegawai yang menggunakannya;
5)
Penggunaan
meja dan kursi dengan ukuran yang sama dalam sebuah ruangan;
6)
Menyusun
meja harus sedemikian rupa sehingga tidak ada pegawai yang terpaksa menghadap
sumber cahaya;
7)
Kesatuan
yang banyak berhibungan dengan pelanggan harus ditempatka dibagian depan,sehingga
mudah didatangi tanpa mengganggu bagian lain;
8)
Satuan
yangtugas pekerjaannya bersifat gaduh, sebaiknya diletakkan didekat jendela dan
hendaknya dijauhkan dari satuan kerja lainnya, lebih-lebih yang banyak
menjalankan pekerjaan otak;
9)
Tempat
arsip-arsip kantor berada pada dinding atau susun tangga yang mudah dijangkau
oleh petugas.
Demikianlah asas dan
prinsip yang harus diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penataan ruang
kantor, sehingga tercipta ruang kantor yang baik, tepat dan efisien dalam
melaksanakan seluruh pekerjaan kantor.
E. Merancang Bentuk-bentuk Tata Ruang Kantor
Dalam merancang tata ruang suatu kantor, banyak hal
yang harus diperhatikan diantaranya:
1. Jenis atau bidang
pekerjaan yang tercakup dalam ruang tersebut.
2. Penempatan bidang
pekerjaan sesuai dengan urut-urutan kegiatanya.
3. Banyaknya
personal/pegawai yang terlibat dalam jenisnya atau bidang pekerjaan tersebut.
4. Tata letak atau
penempatan personal/pegawai yang menangani jenis/bidang pekerjaan tersebut.
5. Penerangan atau
pencahayaan yang baik.
6. Adanya ventilasi
(pertukaran udara) yang memadai.
7. Lain-lain hal yang
penting dianggap penting, misalnya masalah keindahan dan kenyamanan ruangan
Ketika kita merancang
ruangan kantor, perlu juga diperhatikan apakah diperluakan ruangan terpisah
atau tertutup untuk bagian-bagian yang berbeda ataukah cukup terkumpul di dalam
ruangan yang luas atau ruangan terbuka. Hal ini perlu diperhatikan karena
masing-masing ruangan memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan apabila kita
tidak memperhatikan hal tersebut maka akan mendapatkan kesulitan di dalam
pelaksanaannya. Pada dasarnya ada 4 macam tata ruang kantor, yaitu:
1.
Ruang Kantor Terbuka
Ruang kantor terbuka adalah
ruangan di mana semua kegiatan karyawan dilakukan bersama-sama dalam satu
ruangan tanpa dipisahkan menjadi beberapa bagian atau tidak menggunakan
penyekat sebagai pemisah, akan tetapi semua aktivitasnya dilaksanakan pada satu
ruang besar terbuka.
Perencanaan
suatu ruang terbuka perlu diperhitungkan dengan seksama, sehingga tidak ada
yang merasa dirugikan. Oleh karena itu perencana perlu memehami
keuntungan-keuntungan dan kerugian dari tata ruang terbuka.
KEUNTUNGAN
|
KERUGIAN
|
· Mudah
dalam pengawasan, pengaturan cahaya, udara, pengaturan warna dan dekorasi.
· Luwes atau
fleksibel apabila diperlukan perubahan ruangan dan tidak memerlukan biaya
tinggi.
· Mudah
untuk mengadakan hubungan langsung, pengawasan, penyeragaman kerja dan
pembagian peralatan kerja.
· Biaya
lebih hemat atau murah untuk pemeliharaan : ruangan kerja, penggunaan
kelengkapan ruangan dan peralatan, penggunaan telepon dan lain-lainnya.
· Memudahkan
penempatan, penggunaan, dan perawatan peralatan kerja.
· Memudahkan
komunikasi dan koordinasi kerja antarpegawai baik.
· Menghemat
penggunaan penerangan dan peralatan kerja.
|
·
Kemungkinan timbul atau terjadi kegaduhan atau
kebisingan.
·
Pegawai sulit untuk melakukan pekerjaan dengan penuh
konsentrasi.
·
Batas kedudukan antara pimpinan dan bawahan tidak
nampak jelas.
·
Pekerjaan yang bersifat rahasia sulit dilakukan.
·
Kemungkinan nampak adanya tumpukan-tumpukan berkas
atau kertas dan peralatan kerja lainnya, sehingga mengakibatkan pemandangan
yang kurang baik.
·
Memerlukan air conditioning untuk mengurangi debu
dan pendingin udar serta air cleaner untuk mengurangi bau.
|
2.
Ruang Kantor Tertutup
Ruang kantor tertutup adalah
ruangan untuk bekerja yang
dipisahkan atau dibagi dalam kamar-kamar kerja,
dengan
maksud memberikan keamanan dan kenyamanaa
dari petugas fungsional.
KEUNTUNGAN
|
KERUGIAN
|
·
Konsentrasi kerja lebih terjamin.
·
Pekerjaan yang bersifat rahasia, dapat lebih
terjamin atau terlindungi baik dari segi pembicaraan, dokumen-dokumn, atau
asset perusahaan yang berharga.
·
Untuk menambah kewibawaan, status pejabat sehingga
selalu terpelihara adanya kewibawaan pejabat/pimpinan.
·
Untuk menjamin keberhasilan kerja dan merasa ikut
bertanggung jawab atas ruangan dan merasa ikut memiliki.
·
Dapat lebih menghargai tamu.
|
·
Komunikasi langsung antar pegawai tidak dapat
lancar, sehingga kesempatan untuk mengadakan komunikasi menjadi berkurang.
·
Diperlukan biaya yang lebih besar untuk biaya
pemeliharaan ruangan, pengaturan penerangan
·
dan biaya peralatan lainnya.
·
Pemakaian ruangan kurang luwes apabila ada perubahan
dan perkembangan organisasi.
·
Mempersulit pengawasan.
·
Memerlukan ruangan yang luas.
|
- Ruang
kantor berpanorama
Yang dimaksud dengan Tata Kantor
Berpanorama adalah ruangan untuk bekerja yang dihiasi oleh taman, dekorasi dan
lainnya. Bentuk ruangan kantor berhias ini mengusahakan agar lingkungan ruangan
perkantoran nampak seperti pemandangan alam terbuka dan benar-benar merupakan
lingkungan yang nyaman, menyenangkan dan ekonomis dalam pemanfaatan ruangan.
KEUNTUNGAN
|
KERUGIAN
|
· Para
pegawai akan merasa nyaman dan betah bekerja.
· Ketegangan
syaraf dapat berkurang atau dihindarkan.
· Kebisingan
dan kegaduhan dapat berkurang atau dihindarkan.
· Produktivitas
kerja dapat meningkat, pekerjaan dilaksanakan dengan efesien sehingga tujuan
organisasi dapat mudah dicapai.
|
·
Biaya cukup tinggi untuk
mengadakan taman dan dekorasi lainnya.
·
Biaya pemeliharaan tinggi.
·
Memerlukan tenaga ahli yang tidak
mudah dan tidak murah.
·
Tata ruang kantor yang merupakan
gabungan antara bentuk tata ruang kantor berkamar, tata ruang kantor terbuka
dan tata ruang kantor berhias.
|
- Tata Ruang Kantor
Gabungan antara Tertutup, Terbuka dan Berpanorama
Tata ruang gabungan ini perlu
dipertimbangkan karena ketiga bentuk tata ruang mempunyai keuntungan dan
kerugian yang ada, dapat diciptakan tata ruang kantor gabungan.
Apabila ditinjau dari ruang lingkup
kantor, tata ruang kantor dapat dibedakan dalam beberapa bagian, sebagai berikut
:
a. Tata Ruang Pribadi (Private Office)
Tata ruang pribadi digunakan untuk berbagai
a. Tata Ruang Pribadi (Private Office)
Tata ruang pribadi digunakan untuk berbagai
alasan
seperti prestis dan status. Misalnya
ruang
atasan. Selain itu, pegawai memerlukan private office apabila membutuhkan
ruangan
yang
sepi untuk berkonsentrasi dalam pekerjaan atau pegawai yang bekerja dengan
menggunakan
alat-alat atau material yang mahal sehingga memerlukan ruangan tersendiri.
b. Tata Ruang Antar Bagian
1) General office area
General office area lebih banyak disukai daripada private office area. Hal tersebut
1) General office area
General office area lebih banyak disukai daripada private office area. Hal tersebut
dilakukan jika :
a) Biaya membuat private
area dirasakan lebih mahal.
b) Membutuhkan kemudahan
dalam pengawasan secara langsung terhadap bawahan.
c) Suatu saat dimungkinkan
adanya perubahan lay out.
d) Tidak ingin disulitkan
oleh pengaturan penerangan, sirkulasi udara, alat komunikasi, meubel,
furniture.
e) Keterkaitan pekerjaan
pelayanan terhadap administrasi tinggi.
f) Adanya asas kebersamaan
yang cukup tinggi dan memudahkan bottom up decision making.
2) Private office area
Misalnya ruang rapat atau ruang konferensi, ruang tamu, ruang pelahan
Misalnya ruang rapat atau ruang konferensi, ruang tamu, ruang pelahan
3) Service area
Biasanya merupakan tempat yang kotor atau berisik. Misalnya : ruang dapur, café, ruang foto kopi, ruang percetakan, dan toilet.
Biasanya merupakan tempat yang kotor atau berisik. Misalnya : ruang dapur, café, ruang foto kopi, ruang percetakan, dan toilet.
4) Storage area
Storage area digunakan untuk menyimpan barang. Misalnya : ruang penyimpanan bahan mentah, barang setangah jadi, dan barang jadi serta ruang arsip.
Storage area digunakan untuk menyimpan barang. Misalnya : ruang penyimpanan bahan mentah, barang setangah jadi, dan barang jadi serta ruang arsip.
F.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tata Ruang Kantor
Dalam merancang dan
menyusun tata ruang kantor, perlu kita perhatikan juga faktor-faktor
lain yang dapat mempengaruhi terhadap penataan
tata ruang kantor yaitu cahaya, warna, udara dan suara.
1.
Pencahayaan
Cahaya penerangan yang cukup
merupakan hal penting dalam tata ruang kantor. Cahaya penerangan yang cukup
baik dan memancar dengan tepat akan menambah efesiensi kerja pegawai, karena
mereka dapat bekerja lebih cepat, sedikit membuat kesalahan, dan tidak membuat
mata lelah. Banyak ketidakberesan pekerjaan kantor disebabkan oleh penerangan
yang buruk. Misalnya ruangan terlalu gelap atau pegawai harus bekerja di bawah
penerangan yang menyilaukan. Kurangnya sinar pencahayaan dapat menimbulkan
ketegangan otot dan kelelahan mata serta
kesalahan kerja kan lebih banyak
terjadi sehingga produktivitas kerja menurun.
Dengan penerangan cahaya yang
baik akan diperoleh beberapa keuntungan, antara lain :
1)
Hasil
pekerjaan atau produktivitas kerja bertambah;
2)
Kualitas
pekerjaan lebih baik;
3)
Kesalahan-kesalahan
berkurang;
4)
Semangat
kerja pegawai lebih baik;
5)
Mengurangi
ketegangan dan kelelahan (mata dan psikis)
6)
Prestise
lebih baik untuk perusahaan/organisasi
Pada umumnya kantor-kantor di
Indonesia bekerja dengan penerangan dari cahaya matahari. Cahaya matahari
merupakan cahaya alam yang paling baik, karena itu perlu dimanfaatkan sebaik
mungkin. Keuntungan penggunaan cahaya matahari adalah kekuatan cahaya cukup
untuk melihat denga jelas dan juga tidak memakan banyak biaya. Namun demikian
cahaya matahari kurang dapat diatur sesuai keinginan manusia. Lebih-lebih dalam
gedung yang luas dan kurang
jendelanya serta
di waktu malam hari,
cahaya
matahari tidak dapat menembus sepenuhnya pada jarak tertentu.
Pada
dasarnya, cahaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu cahaya yang berasal dari
sinar matahari dan cahaya buatan berupa lampu. Apabila cahaya lampu tersebut disusun
dengan teknik yang baik maka penerangan akan sempurna untuk ruangan-ruangan
kerja yang gelap atau untuk bekerja di waktu malam.
Cahaya
penerangan buatan manusia dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1)
Cahaya langsung
2)
Cahaya
setengah langsung
3)
Cahaya
setengah tidak langsung
4)
Cahaya
tak langsung
1)
Cahaya
langsung
Cahaya ini memancar langsung dari sumbernya ke permukaan meja. Apabila dipakai lampu biasa (pijar), cahaya bersifat sangat tajam, bayangan yang ditimbulkan sangat jelas, cahaya ini cepat menimbulkan kelelahan pada mata, lebih lebih apabila terletak dalam lingkungan sudut 45 derajat dari penglihatan mata, lampu ini dapat menyilaukan si pekerja. Jadi, penerangan lampu yang memberikan
cahaya langsung seperti umum dipakai di Indonesia
sebenarnya tidak baik.
2)
Cahaya
setengah langsung
Cahaya ini memancar dari sumbernya dngan melalui tudung lampu yang biasanya terbuat dari gelas dengan warna seperti susu. Cahaya ini tersebar ke berbagai jurusan sehingga bayangan yang ditimbulkan tidak terlalu tajam, namun sebagian cahaya tetap langsing jatuh ke permukaan meja dan memantul kembali ke arah mata si pekerja. Hal ini juga
masih kurang
memuaskan walaupun sudah
lebih baik dairpada cahaya langsung.
3)
Cahaya
Tak Langsung
Penerangan lampu yang terbaik adalah cahaya tak langsung. Cahaya ini dari sumbernya memancar ke arah langit-langit ruangan, dari situ barulah dipantulkan ke arah permukaan meja, sifat cahaya ini benar-benar sudah lunak,karena itu tidak mudah menimbulkan kelelahan pada mata. Dan karena cahaya ini tersebar dengan merata
ke semua penjuru, coraknya uniform dan
tidak menimbulkan bayangan.
4)
Cahaya
Setengah Tak Langsung
Penerangan semacam ini terjadi dari cahaya yang sebagian besar merupakan pantulan dari langit-langit dan dinding ruangan, sebagian lagi terpencar melalui tudung kaca. Cahaya ini sudah lebih baik daripada cahaya setengah langsung, karena sumbernya untuk sebagian besar adalah langit-langit ruangan. Sifat cahaya dan bayang-bayang yang diciptakannya sudah tidak begitu tajam.
Selain jenis
cahaya, yang juga penting untuk penerangan ruang kantor adalah banyaknya cahaya
penerangan itu, berapa banyak cahaya yang diperlukan untuk pekerjaan dikantor?
Hal ini tergantung dari jenis pekerjaan itu sendiri. Aktivitas yang membutuhkan
penglihatan tajam memerlukan cahaya yang lebih banyak. Suatu perkumpulan para
insinyur yang ahli dalam bidang penerangan di Amerika Serikat (Illuminating Enginering Society)
menyusun daftar tentang banyaknya cahaya yang harus digunakan di dalam
menerangi sebuah kantor.
Macam
Pekerjaan
|
Saran-saran
besarnya cahaya (menurut perhitungan dengan Foot Candle). *)
|
|
1.
|
Pekerjaan
yang membutuhkan penglihatan tajam...
Ini
meliputi pekerjaan mengenai huruf-huruf dan angka-angka yang lembut,
perbedaan warna yang samar atau untuk jangka waktu lama secara terus menerus.
Contoh :
memeriksa perhitungan,melakukan pembukuan dan menggambar
|
50
Watt
|
2.
|
Pekerjaan
yang membutuhkan penglihatan biasa.
Contoh :
membuat surat, mengurus arsip, rapat, bagian penerimaan dan pengiriman surat
|
30
Watt
|
3.
|
Pekerjaan
yang membutuhkan penglihatan sepintas lalu.
Contoh
: ruang aktivitas, resepsi, tangga gedung atau kamar mandi
|
10
watt
|
4.
|
Pekerjaan
yang membutuhkan penglihatan sederhana
Contoh
: lorong atau jalan lalu lintas dalam gedung
|
5
Watt
|
*)
yaitu satuan hitung untuk mengukur besarnya penerangan
Demikianlah
besarnya cahaya yang sebaiknya digunakan dalam tata ruang kantor yang
disesuaikan dengan jenis peka bahwa pekerjaan yang ada dalam kantor. Perlu
diingat juga merancang tata ruang kantor hendaknya cahaya itu tiba dipermukaan
meja para pegawai dari arah kiri, dan meja-meja tidak boleh disusun menghadap
jendela karena akan menimbulkan kesilauan.
2. Perencanaan Warna
Warna merupakakn
faktor penting untuk memperbesar efisiensi kerja para pegawai. Warna akan
mempengaruhi keadaan jiwa (perasaan, pengertian dan pikiran). Misalnya warna
mempunyai pengaruh yang sangat penting atas tekanan darah dan ketegangan
syaraf. Beberapa warna memberikan perasaan yang menekan dan cendrung
mempercepat tindakan, sebaliknya warna yang lain mendorong kehangatan dan
perasaan gembira serta cendrung memperlambat suatu tindakan.
Warna-warna
kuning, jingga dan merah di pandang sebagai warna-warna yang panas, warna ini
biasanya mempunyai pengaruh psychologis mendorong kehangatan dan perasaan
gembira. Sebaliknya warna-warna yang sejuk seperti warna biru, ungu, dan hijau
tua biasanya menimbulkan pengaruh ketenangan. Para ahli membedakan tiga warna
pokok yaitu:
a.
Warna Merah
Warna merah merupakan warna yang mengambarkan panas dan kegembiraan dalam
kegiatan kerja. Warna merah dapat digunakan untuk menggugah panca indra dan
jiwa agar semangat dalam melaksanakan suatu pekerkjaan. Akan tetapi juga tidak
baik pengaruhnya jika digunakan terlalu banyak.
b. Warna Kuning
Warna yang menggambarkan kehangatan matahari dan berfungsi untuk
menimbulkan rangsangan pada mata dan syaraf, sehingga dapat menimbulkan
perasaan riang dan gembira dengan melenyapkan perasaan tertekan. Warna kuning
ini dapat digunakan pada kamar atau lorong-lorong yang gelap.
c. Warna Biru
Warna adem, sebagai warna dari langit dan samudera menggambarkan
ketentraman dan keluwesan. Warna ini mempunyai pengaruh mengurangi ketegangan
otot-otot tubuh dan tekanan darah. Warna biru sangat baik digunakan untuk
pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi, karena dapat menimbulkan suasana dingin
dan tenang. Akan tetapi sebaliknya, pemakaian yang berlebihan dapat menimbulkan
perasaan yang tidak baik karena dapat menekan perasaan.
Dari ketiga warna tersebut dapat diciptakan warna lain
sebagai kombinasi dari ketiga warna tersebut. Dalam pemilihan warna harus
hati-hati dan seksama, karena seandainya terjadi kesalahan memilih warna akan
menimbulkan berbagai akibat. Misalnya warna kelabu akan menjadikan orang cepat
mengantuk, warna yang terlalu kuat atau berlebihan akan mengakibatkan sakit
kepala atau perasaan tertekan, dan lain sebagainya.
Sebuah ruangan yang seluruhnya berwarna putih dan menerima sinar yang cukup, terbukti terlampau terang untuk bekerja secara efisien, karena menyilaukan pegawai. Oleh karena itu menciptakan tataruang kantor yang baik hendaknya dipakai bermacam-macam warna.
Sebuah ruangan yang seluruhnya berwarna putih dan menerima sinar yang cukup, terbukti terlampau terang untuk bekerja secara efisien, karena menyilaukan pegawai. Oleh karena itu menciptakan tataruang kantor yang baik hendaknya dipakai bermacam-macam warna.
Perencanaa warna dalam ruangan kerja perlu dipelajari
dan direncanakan dengan telliti dan sebaik-baiknya. Warna ruang kantor bukan
hanya untuk menyejukkan mata para karyawan, tetapi warna suatu ruang juga harus
dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Berikut adalah sifat warna
dan efek psikologinya bagi mata:
Warna
|
Sifat
|
Efek
|
Kuning
|
Kehangatan, bercahaya,
cerah
|
Membangitkan energi,
suasana hati (mood), dan vitalitas
|
Hijau
|
Alami
|
Menyeimbangkan emosi, ruangan terasa segar, sejuk, dan
tenang
|
Biru
|
Harmonis, tenang, lapang
|
Menimbulkan perasaan tenang, tentram, sejuk, hening,
damai, nyaman, dan aman
|
Putih
|
Orisinil, ringan, polos, tentram, nyaman, terang
|
Menimbulkan perasaan dingin, steril, dan kaku
|
Merah Muda
|
Ceria dan romantis
|
Memberikan kesan lembut, menenangkan, mengesankan anak
muda.
|
Tabel 1.4 Sifat Warna dan Efek Psikologinya
Dengan menggunakan warna
yang tepat dan baik, akan diperoleh berbagai keuntungan, antara lain :
a. Kantor menjadi tampak
menyenangkan dan menarik pemandangan;
b. Mempunyai akibat yang
tidak langsung terhadap efisiensi dan paroduktivitas pegawai;
c. Mencegah kesilauan akibat
cahaya yang berlebihan;
d. Memelihara kegembiraan,
ketenangan dan semangat kerja pegawai;
e. Mengurangi rasa tertekan
sehingga pegawai merasa lega dan bebas.
Menurut Nadine Todd dalam bukunya
"Office Practice and Secretarial Administration" mengatakan bahwa
warna memberikan pengaruh terhadap tamu yang datang atau kepada orang yang harus
dilayani, diantaranya adalah :
a.
Kepercayaan
terhadap kantor. Disadari
atau tidak kesan orang akan timbul setelah ia melihat wujud kantor termasuk
warna yang dilihatnya. Kantor yang cerah, menarik, efisien cendrung menimbulkan
rasa percaya orang kepada kantor tersebut. Sebaliknya kantor yang suram dapat
menimbulkan rasa kurang percaya.
b.
Efisiensi
atau produktivitas. Warna
yang tepat dapat memberikan rasa bangga pegawai akan lingkungannya, sehingga
mereka akan menjaga dengan rapi dan teratur. Dengan warna yang tepat akan
berpengaruh pada semangat kerja, sehingga produktifitas pegawai akan meningkat.
c. Moral. Tidak adanya gangguan terhadap
mata akan mengurangi ketegangan urat syaraf dan beberapa gangguan lain yang
disebabkan warna yang mempengaruhi sikap orang terhadap orang lain dan terhadap
organisasi atau kantor. Karena itu konflik akan terkurangi sehingga timbul
semangat bekerja sama dan loyalitas.
3. Perencanaan Udara
Dalam menata ruangan kantor perlu juga
memperhatikan keadaaan udara, bagaimana seorang pegawai selalu mendapatkan atau
menghirup udara yang segar. Yang penting dalam faktor udara adalah suhu udara
dan banyaknya uap air pada udara itu. Udara yang panas dan lembab menekan
terhadap tenaga dan daya cipta seseorang.
Pekerjaan kantor lebih bersifat pikiran
sehingga kesegaran udara harus mendapat perhatian, bila tidak diperhatikan akan
menyebabkan orang mudah pusing dan produktivitasnya menurun, karena kondisi
udara yang panas akan membuat orang mudah mengantuk, cepat lelah dan kurang
bersemangat.
Menurut Soetarman, bahwa “beban panas yang
berlebihan dapat menurunkan prestasi kerja”. Untuk itu maka yang paling
mendekati kondisi bekerja dengan nyaman bagi pegawai adalah udara dengan suhu
25,6 derajat celcius.
Untuk mengatasi udara yang panas dan lembab
perlu diperhatikan hal berikut :
1)
Mengatur
suhu udara dalam ruang kerja dengan alat AC (air condotioning). Walaupun alat
tersebut cukup mahal harganya, tetapi bagi pegawai yang menghendaki ketelitian
kerja, alat ini merupakan suatu keharusan apabila dikehendaki mutu pekerjaan
yang tinggi;
2)
Mengusahakan
udara yang cukup dalam ruang kerja, hal ini dapat tercapai dengan membuat
lubang-lubang udara (ventilasi) yang cukup banyak pada dinding-dinding kamar.
Demikian pula sewaktu bekerja, jendela-jendela dibuka sebanyak mungkin;
3)
Mengatur
pakaian kerja yang sebaik-baiknya dipakai oleh para pekerja.
Dengan
pengaturan udara yang tepat dan baik, maka akan diperoleh banyak keuntungan,
antara lain :
1)
Kenyamanan
bekerja pegawai terjamin;
2)
Produktivitas
kerja yang lebih tinggi;
3)
Kualitas
pekerjaan yang lebih baik;
4)
Semangat
kerja yang lebih tinggi;
5)
Kesehatan
pegawai terpelihara dengan baik;
6)
Kesan
yang lebih baik dari para tamu.
5.
Penataan
Suara
Kebisingan atau
suara-suara gaduh dapat mengakibatkan gangguan pelaksanaan kerja kantor, karena
kebisingan mengganggu konsentrasi orang dalam berpikir sehingga mempengaruhi
hasil kerjanya. Suara yang gaduh menyebabkan kesulitan dalam memusatkan
pikiran, menggunakan telepon dan melaksanakan pekerjaan kantor lainnya dengan
baik.
Banyak sumber suara yang
terdapat dalam kantor yaitu : percakapan, gesekan kursi-kursi, suara-suara
mesin kantor dan suara di luar kantor.
Untuk mengatasi faktor
suara yang sering mengganggu konsentrasi kerja pegawai, perlu kiranya
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1)
Langit-langit
atau dinding ruangan menggunakan lapisan kedap suara
2)
Pesawat
telepon dibuatkan bilik kecil yang tertutup rapat
3)
Lantai-lantai
ruangan sebaiknya diberi alas karet atau dari bahan yang tidak banyak
meneruskan suara.
Dengan
demikian jelas sekali bahwa perencanaan cahaya, warna, udara dan suara dalam
penataan ruang kantor harus benar-benar
diperhatikan dan direncanakan dengan sebaik-baiknya, karena sangat berpengaruh
terhadap efektivitas pekerjaan kantor.
G.
Pedoman Menyusun Tata Ruang Kantor
1.
Pekerjaan dikantor dalam proses pelaksanaan dapat menempuh jalan terpendek;
2.
Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar;
3.
Segenap ruang dipergunakan secara efisien;
4.
pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung dengan baik;
5.
pihak luar yang datang ke kantor tersebut mendapat kesan yang baik tentang
kantor tersebut;
6.
Susunan tempat kerja dapat diubah sewaktu-waktu diperlukan.
H. Langkah-Langkah
Dalam Menyusun Tata Ruang Kantor
Penyusunan tata ruang dapat dilakukan dengan
langkah-langkah berikut :
1.
Buat
denah kantor dalam ukuran skala, pintu masuk, jendela dan pilar gedung.
2.
Pelajari
pekerjaan (jenis, proses, urutan pekerjaan) yang tercakup dalam lingkungan
kantor itu.
3. Tentukan
letak meja kerja, lemari, mesin kantor dan fasilitas lainnya dengan berpedoman
pada teknik penataan meja kerja.
4. Pindah
atau hapus dan gambarkan kembali meja kerja, lemari, mesin kantor dan fasilitas
lainnya masing-masingnya dan letakkan pada tempat yang dapat memenuhi prinsip
dan asas tata ruang yang baik.
I.
Teknik
Penataan Meja Kerja Ruang Kantor
Penataan meja kerja dilakukan dengan baik. Meja kerja
merupakan perlengkapan kantor yang relatif lebih banyak dari peralatan lainnya,
pada umumnya karena setiap personil memiliki satu meja kerja. Dengan demikian
semakin banyak jumlah personil suatu kantor akan memiliki meja kerja yang
relatif banyak. Oleh sebab itu, meja kerja perlu ditata dengan sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi prinsip tata ruang kantor yang baik.
Teknik penataan meja kerja dapat dilakukan dengan cara
berikut :
1. Meja-meja
kerja sebaiknya disusun menurut garis lurus menghadap ke jurusan yang sama atau
dengan pola susunan yang saling bertolak belakang atau dengan posisi beradu
punggung.
2.
Pada
tata ruang yang terbuka atau relatif besar, susunan meja-meja dapat terdiri
atas beberapa baris.
3.
Diantara
baris meja dan blok suatu baris dengan blok baris lainnya perlu disediakan
jarak untuk lalu lintas personil, atasan, maupun orang lain yang sedang
mendapat layanan.
4.
Lebar
lorong diantara satu blok baris dengan blok baris lainnya sekitar 120 cm dan
lorong diantara satu baris dengan baris lainnya sekitar 80 cm.
5.
Meja
untuk pimpinan dalam suatu ruang terbuka ditempatkan dibelakang menghadap
searah dengan personil atau didepan personil berhadapan dengan personil.
6. Penempatan
pimpinan suatu unit kerja dengan pimpinan unit kerja lain pada rung terbuka
ditempatkan dekat dengan personil yang menjadi bawahannya.
7. Penempatan
personil disesuaikan dengan jenis pekerjaannya, personnil yang banyak
mengerjakan pekerjaan yang memerlukan konsentrasi kerja yang tinggi ditempatkan
jauh dari lalu lintas orang-orang, demikian juga personil yang banyak
berhubungan dengan pihak luar ditempatkan dekat pintu masuk.
8. Personil
yang menggunakan alat kerja yang menimbulkan suara ribut (bising) ditempatkan
pada tempat yang dapat meredam suara atau jauh dari personil lain yang
memerlukan konsentrasi kerjayang tinggi
9. Personil
yang memiliki perlengkapan kerja yang relatif sulit dipindahkan ditempatkan
dekat dengan perlengkapan kerjanya
10. Personil
yang memiliki alat kerja yang menimbulkan getaran ditempatkan jauh dari dinding
atau tiang agar getaran tersebut tidak merembes kebagian lain.
11. Personil
yang memiliki perlengkapan kerja lemari yang berat atau peti besi ditempatkan
dekat dinding agar perlengkapan kerjanya ditempatkan menempel ke tembok atau
tiang untuk mendapatkan penyangga
12. Pimpinan
yang sering menerima tamu dan membicarakan hal-hal yang bersifat rahasia
organisasi ditempatkan pada kamar tersendiri
13. Pimpinan
atau tenaga ahli karena sifat pekerjaannya membutuhkan ruangan tersendiri dapat
dibuat ruang tersendiri dengan ukuran 2,5x3,6 (9 m2), untuk keperluan meja
pimpianan (150x90cm), kursi pimpinan, kursi tamu, lemari pajangan/arsip
pimpinan, dan lorong untuk lalu lintas pimpinan dan tamu.
J. Standar Ruang Kantor
Setiap kantor mempunyai persyaratan lingkungan fisik
yang harus diperhatikan dan diatur sebaik baiknya oleh setiap manajer
perkantoran yang modern. Sebagai contoh di negara Inggris dalam 1963 telah
ditetapkan undang-undang mengenai kantor (THE OFFICE ACT) yang antara lain
menetapkan persyaratan atau stadar yang harus dimiliki oleh setiap ruang
kantor. Standar itu meliputi hal hal sebagai berikut :
a. Kebersihan
Bangunan, perlengkapan, dan perabotan harus dipelihara
bersih
b. Luas
ruang kantor tidak boleh dijejal dengan pegawai
Ruang kerja harus menyediakan luas lantai 40 square
feet sama dengan 3.7 m2 untuk setiap petugas.
c. Suhu
Udara
Temperatur yang layak harus dipertahankan dalam ruang
kerja ( minimum 16 C = 61F)
d. Ventilasi
Peredaran udara segar atau udara yang telah
dibersihkan harus diusahakan dalam ruang kerja
e. penerangan
Cahaya
Cahaya alam / lampu yang cocok dan cukup harus
diusahakan, sedang perlengkapan penerangan dirawat dengan seharusnya
f. Fasilitas
kesehatan
Kamar kecil, tolitet, dan sejenisnya harus disediakan
untuk para petugas serta terpelihara kebersihannya
g. Fasilitas
Cuci
Ruang Cuci muka / tangan dengan air hangat dan dingin
berikut sabun dan handuk harus disediakan untuk secukupnya.
h. Air
minum
Air bersih untuk keperluan minum petugas harus
disediakan melalui pipa / tempat penampungan
khusus
i. Tempat
pakaian
Dalam kantor harus disediakan temapt untuk
menggantungkan pakaian yang tidak dipakai petugas sewaktu kerja dan fasilitas
untuk mengeringkan pakaian yang basah
j. Tempat
duduk
petugas harus disediakan tempat duduk untuk keperluan
bekerja dengan sandaran kaki bila perlu
k. Lantai,
gang , dan tangga
Lantai harus dijaga agar tidak mudah orang
tergelincir, tangga diberi pegangan untuk tangan, dan bagian–bagian yang
terbuka diberi pagar
l. Mesin
Bagian mesin yang berbahaya harus diberi pelindung
dari petugas yane memakainya harus cukup terlatih
m. Beban berat
Petugas tidak boleh ditugaskan mengangkat , membawa
atau memindahkan beban berat yang dapat mendatangkan kecelakaan
n. Pertolongan
pertama
Dalam ruang kerja harus dissediakan kotak / lemari
obat untuk pertolongan pertama maupun seseorang pegawai yagn terlatih
memberikan pertolongan itu
o. Penjagaan kebakaran
Alat pemadam kebakaran dan sarana untuk melariakn dari
bahaya kebakaran harus disediakan secara memadai termasuk lonceng tanda bahaya
kebakaran
p. Pemberitahuan
kecelakaan
Kecelakaan dalam kantor yagn menyebakan kematian atau
absen petugas lebih dari 3 hari harus dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
Membuat ruang kantor yang baik dan nyaman untuk
bekerja bisa menjadi satu cara untuk meningkatkan produktivitas seluruh pegawai
yang ada didalamnya. Dalam ruangan yang nyaman dan menyenangkan biasanya
para karyawan tidak akan mudah merasa bosan dan seringkali justru bisa mendapatkan
banyak sumber energi untuk betah bekerja dalam kantor.
Tak hanya bagi pegawainya saja, dengan membuat
kantor yang baik dan nyaman, maka kenyamanan juga dapat dirasakan oleh orang
lain yang datang ke kantor, baik para klien, rekan bisnis, atau siapapun yang
memiliki kepentingan dengan perusahaan. Suasana kantor yang baik dan
nyaman secara tidak langsung juga akan mampu meningkatkan citra perusahaan
di mata publik. Untuk mendapatkan suasanya kantor yang baik, tentu membutuhkan
tata ruang yang baik pula, karena tata ruang kantor merupakan satu unsur dalam
manajemen perkantoran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar